PONOROGO, Asumsi.id – Para petani di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sering menjumpai tanaman padi pada Musim Tanam (MT) 2 beberapa helai daunnya dalam setiap rumpun menguning dan dalam beberapa hari kemudian mengering.
Akan tetapi menurut Anton Prasetyo salah satu marketing dari PT Andafa Agro Indo di Kabupaten Ponorogo, jika melihat kondisi tersebut sebaiknya petani jangan terburu-buru memvonis sebagai serangan hama ataupun penyakit baik akibat serangan jamur (blast) maupun bakteri (hawar daun).
“Terlebih dahulu kita harus mendiagnosa penyebabnya. Sebab masalah tanaman padi yang sering disebut asam-asaman ini nyaris sama dengan gejala hawar daun maupun blast yang mentargetkan serangannya pada daun. Masalah ini umumnya terjadi pada musim tanam ke-2 (MT-2),” ujar Anton Prasetyo saat mengadakan sosialisasi penanganan padi MT 2 bersama petani di Dukuh Duwet, Desa Bancar, Jum’at (3/5/2024).
Lebih lanjut Anton menambahkan bahwa asam-asaman adalah suatu gejala dimana daun padi menguning kemerahan diawali dari ujung menjalar ke pangkal daun, tak lama kemudian mengering dan pertumbuhan macet.
“Ketika tanaman dicabut akarnya tampak berwarna cokelat seperti warna besi berkarat, mudah mengelupas dan sebagian membusuk. Jika terlambat ditangani dengan baik, pertumbuhan padi nantinya akan terhenti, anakan tidak terbentuk dan bisa berujung pada kegagalan tanam,” tandasnya.
Selain sosialisasi, Anton juga mengajak petani di areal Kelompok Tani Bancaran Desa Bancar untuk melakukan penyemprotan massal antisipasi berbagai penyakit padi MT 2. Pihaknya memperkenalkan berbagai jenis pestisida dari PT Andafa Agro Indo.
Masih kata Anton, dia memperkanalkan Aminofol, yaitu pupuk daun masa pertumbuhan penyubur penyegah asem asem dan anti stres kantep akibat herbiselektif.
“Ada juga Andavit untuk merpercepat pertumbuhan menebalkan daun dan kaku,” jelasnya.
Selain itu dia juga memperkenalkan pestisida Andahipo untuk mecegah wereng, kaper sundep. “Ada juga Andarel untuk belalang atau hama sejenisnya,” imbuhnya.
Sementara itu Tumijan salah satu petani yang mengikuti penyemprotan massal mengaku bersyukur mendapatkan tambahan ilmu serta penjelasan terkait pengolahan tanaman padi MT 2.
“Apalagi ada penyemprotan massal dari PT Andafa Agro Indo kami sampaikan Terima kasih,” ucap Tumijan diamini Kaderi dan Mispan, petani lainnya.
Sedangkan Nurcholis selaku Sekretaris Kelompok Tani Bancaran juga mengapresiasi kehadiran Tim dari PT Andafa Agro Indo dalam kegiatan tersebut.
“Melalui sosialisasi dan penyemprotan massal ini petani makin paham terkait pencegahan, pengendalian dan pengobatan hama penyakit pada tanaman padi MT 2,” paparnya. (Muh. Nurcholis)