BOLMUT, Asumsi.id – Dinas PPKBPPPA Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) melalui Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) mencanangkan Sekolah Lansia “BAHAGIA” dan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), yang bertempat di Desa Sangkub IV, Kecamatan Sangkub, Senin (27/11/203).
Diketahui dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Lady D. Ante, S.Pd, MAP, Ketua Pokja Pembangunan Keluarga Sejahtera dr. Alfrida Bayang, M.Kes, Ketua Pokja Kependudukan Ir. Ronny Sumilat, Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Bolmut Yani Lasama, SKM, dan jajaran Dinas PPKBPPPA, Camat Sangkub serta kepala desa Sangkub IV.
Kepala Dinas PPKBPPPA Bolmut Yani Lasama saat dikonfirmasi media ini mengungkapkan Sekolah Lansia dan Sekolah Siaga Kependudukan merupakan inovasi dari BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan mendukung pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Bolmut.
“Jadi, sekolah lansia ini dibangun melalui program kelompok Bina Keluarga Lansia dengan tujuan untuk mempersiapkan lansia sebagai pribadi yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” kata Yani Lasama.
Menurutnya, lansia memiliki peran yang penting dalam pencegahan stunting, karena para lansia sebagai ‘grand parenting’ dalam pengasuhan anak, sehingga perlu diberdayakan dan dibekali pengetahuan tentang pola asuh dan pola makan yang baik dan benar.
Selain itu, lanjut Yani, Sekolah Lansia menjadi media agar lansia menjadi mandiri dan produktif.
“Sekolah Lansia ini selain untuk menambah wawasan Lansia, juga untuk saling berbagi dan mendorong para lansia tetap aktif,” jelasnya.
Sedangkan SSK, merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana dalam materi pelajaran. Baik melalui pembelajaran langsung atau tidak langsung.
Menurutnya, pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan ini menjadi penting sebagai upaya mengantisipasi permasalahan kependudukan yang ada khususnya di wilayah Bolmut.
“Permasalahan kependudukan ini sendiri kan sangat luas, seperti contoh tindakan aksi kekerasan jalanan oleh remaja dan permasalahan lainnya. Ini yang kita intervensi dan kita beri pemahaman kepada para siswa,” jelasnya. (Dolvin)