ASUMSI.ID | PONOROGO – Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Dr. H. Burhanuddin menggelar sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan sebagai kajian perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo.
Acara diikuti ratusan masyarakat dari Dapil Ponorogo IV yaitu Kecamatan Bungkal, Ngrayun dan Sambit digelar di Balai Desa Bediwetan, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Sabtu (8/4/2023).
Kepala Desa Bediwetan, Wasito mengucapkan terimakasih kepada legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dr. H. Burhanuddin yang mempercayai Desa Bediwetan sebagai tempat sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan sebagai kajian perencanaan penyusunan peraturan daerah Kabupaten Ponorogo.
Dalam sambutannya, Dr. H. Burhanuddin mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi yang sudah final, dirinya mengajak kepada semua untuk menjaga Pancasila. “Kalau ada yang mau mengubah Pancasila ya kita lawan,” ungkap Dr. H. Burhanuddin.
Masih menurut dia, ideologi ini lahir dari kesepakatan para founding fathers di mana di antara mereka adalah dari kalangan ulama. “Sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, budaya, dan tersebar dari Sabang sampai Merauke, Indonesia merupakan bangsa yang beragam,” tandasnya.
Selain itu, keberagaman yang ada menurut Dr. H. Burhanuddin harus dihargai. “Sebagai negara kesatuan, seluruh warga Indonesia bisa tinggal di mana saja. Orang Lampung bisa tinggal di Banten, Orang Banten bisa tinggal di Lampung dan seterusnya,” tambahnya.
Bila semua berjalan sesuai dengan Empat Pilar Bangsa maka dirinya yakin harmoni bangsa akan tercipta. Selain itu kata Dr. H. Burhanuddin mengatakan bahwa peran masyarakat khususnya para generasi muda dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satunya adalah menangkal masuknya ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. “Wawasan kebangsaan ini juga bertujuan kembali menggelorakan semangat dan terus meningkatkan peran serta seluruh komponen lapisan masyarakat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa serta cinta Bangsa Indonesia,” bebernya.
Selanjutnya, dia menegaskan bahwa wawasan kebangsaan yang diperoleh melalui sosialisasi dapat menjadi bekal pembangunan dan pembaruan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang bermental dan berakhlak mulia. “Wawasan kebangsaan perlu dipahami seluruh masyarakat,” tegasnya. (Muh Nurcholis)