Asumsi.id – Panglima Mandau Aji Ahmad Ismail didampingi istri bersama pasukannya menghadiri Grand Opening Wisata Bintauna Beach (WBB), di Desa Minanga Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondw Utara (Bolmut).
Disela-sela acara tersebut, Panglima Mandau menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Bolmut yang telah menyambut baik atas kehadirannya.
“Kami disambut dengan baik, orang-orangnya sangat luar biasa, ramah, merasa berkeluarga dan bersahabat,” tutur Aji Ahmad Ismail, saat bersua dengan media ini di kedai kopi, komplek WBB, pada Rabu (5/7/2023).
Disisi lain, Lanjut Aji Ahmad Ismail bahwa potensi ekonomi di Kabupaten Bolmut sangat terlihat, baik itu sektor pertanian, pariwisata dan kebudayaan.
“Disini lahannya bagus-bagus, wisata apa lagi seperti yang sudah dilakukan Frangki Dosi membangun wisata Bintauna Beach, begitu juga dari segi budayanya. Pokoknya mantap dan luar biasa,” pujinya.

Dengan kecintaannya terhadap budaya, Panglima Mandau terus berupaya mempertahankan dan melestarikan budaya lewat mengunjungi daerah-daerah diluar pulau Kalimantan, termasuk Kabupaten Bolmut, Provinsi Sulawesi Utara.
“Saya sangat suka dengan budaya dan tidak hanya satu budaya. Saya tidak mau menyekat budaya satu dengan budaya lain, karena dengan begitu kita bisa maju bersama,” tutur Panglima Mandau.
“Saya rasa itu semua saudara jadi tidak ada yang membeda-bedakan karena kita orang budaya milik orang banyak,” sambungnya.
Diketahui, Aji Ahmad Ismail dikenal sebagai pengrajin mandau, berasal dari Desa Margasari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Ia bersama teman-temannya telah mengoleksi ribuan Mandau ukiran asli laminnya, Lamin 1001 Mandau melestarikan mandau, senjata khas Suku Dayak sebagai salah satu ikon budaya asli Kalimantan.
Diantara koleksi mandau tersebut ada satu yang berhasil memecahkan rekor dunia, yaitu Mandau yang panjangnya 6 meter dan meraih penghargaan Rekor Muri. Mandau merupakan senjata khas Suku Dayak sebagai salah satu ikon budaya asli Kalimantan. (Dolvin Rivai)