ASUMSI.ID | TANGGERANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) memaksimalkan penggunaan platform digital dalam melakukan promosi dan penjualan sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Menparekraf Sandiaga saat “Grand Opening House of TikTokers by DCT Agency” di Digital Hub BSD City, Tangerang, Jumat (27/1/2023), mengatakan, saat ini banyak platform digital atau media sosial yang mampu mendorong produk pelaku ekraf dan UMKM naik kelas. Salah satunya TikTok.
“Ambil peluang dan manfaatkan platform digital yang sudah tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Mengacu laporan Hootsuite (We are Social) per Februari 2022, setiap orang di Indonesia menggunakan internet dengan waktu rata-rata selama 8 jam 36 menit per hari, dan menggunakan media sosial selama 3 jam 17 menit. Hal ini menjadi potensi bagi pemilik produk/pelaku UMKM dalam mengomunikasikan produk melalui bantuan dan amplifikasi content creator.
Indonesia sendiri adalah negara pengguna TikTok terbesar kedua di dunia. ByteDance menyatakan bahwa TikTok memiliki 92,07 juta pengguna berusia 18 tahun ke atas di Indonesia pada awal 2022.
Menparekraf Sandiaga mengapresiasi TikTok yang awalnya hanya dikenal sebagai platform yang menghadirkan ruang berekspresi, namun kini bertransformasi sebagai aplikasi terbesar di dunia mengalahkan Google dan Meta.
“Menurut laporan survei Populix berjudul ‘The Social Commerce Landscape in Indonesia’, sebanyak 45 persen responden menggunakan TikTok Shop dalam berbelanja dibandingkan dengan WhatsApp, Instagram Shopping, dan Facebook Marketing. Tren Social Commerce diramalkan akan semakin menanjak pada tahun 2023 mengalahkan e-commerce konvensional, pengguna internet akan semakin sering menggunakan platform social media, termasuk TikTok Shop ini untuk berbelanja,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar pelaku ekraf dapat menciptakan konten-konten yang unik dan menarik untuk turut serta mempromosikan produk ekraf dan UMKM miliknya.
“Para pelaku UMKM manfaatkan fitur-fitur menarik untuk bisa memasarkan produknya di tiktok seperti TikTok shop. TikTok banyak mengubah dan scale up usaha para pelaku umkm melalui live TikTok,” katanya.
Menparekraf juga mendorong agar para content creator dapat menciptakan konten-konten yang unik dan menarik dan turut serta mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya dalam rangka mendukung target 1,4 miliar pergerakan wisatawan domestik di tahun 2023.
“Pasar industri content creator di Indonesia diperkirakan dapat mencapai Rp4 triliun hingga Rp7 triliun. Nilainya akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2027.
Kepada Digital Hub, ini merupakan satu bentuk nyata dari karya anak bangsa yang patut kita gaungkan secara nasional dan internasional. Kami dari Kemenparekraf siap berkolaborasi yang lebih konkret dengan Digital Hub dalam memajukan ekosistem ini, juga termasuk bersama menyambut investor di sektor parekraf,” kata Sandiaga.
Turut hadir mendampingi Menparekraf dalam kesempatan tersebut, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti. *