Bisnis

PLN Petakan Potensi Program Elektrifikasi di Sektor Pertanian, Hemat hingga 80 Persen

321
×

PLN Petakan Potensi Program Elektrifikasi di Sektor Pertanian, Hemat hingga 80 Persen

Sebarkan artikel ini
IMG 20220807 085201

ASUMSI.ID | Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sedang mendorong program Electrifying Agriculture untuk mendukung kawasan aglomerasi terintegrasi pangan dan pembangunan di seluruh Sumatera.

Program itu bakal mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dengan mengganti alat-alat mesin pertanian berbahan fosil ke listrik.

“Kalau ada penggilingan padi beli solar 1 liter harganya Rp16.000, itu setara dengan 1,2 kWh listrik yang harganya hanya Rp1.800. Jadi kalau pindah dari BBM solar ke listrik mengurangi biaya sekitar 80 persen,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui siaran pers dikutip Sabtu 6 Agustus 2022.

PLN berkomitmen memperluas program itu di daerah-daerah seluruh Indonesia. Khusus di Sumatera Bagian Selatan, tercatat 12.482 pelanggan Electrifying Agriculture yang sudah menggunakan listrik dalam meningkatkan produktivitasnya. Total kebutuhan listrik dari para pelanggan ini mencapai 381 megavolt ampere (MVA) hingga Juni 2022.

BACA JUGA  Pertamina Waspadai Ancaman Hukum terkait Kontrak LNG Corpus Christi

Darmawan menjelaskan menerangkan PLN telah memetakan potensi program Electrifying Agriculture yaitu di perkebunan sawit, peternakan ayam, tambak udang, pengolahan tebu, pabrik tapioka, hingga pompa sumur untuk pengairan.

“Kami sudah hitung total kebutuhan listrik calon pelanggan untuk Electrifying Agriculture ini sekitar 6,2 MVA,” tuturnya.

Dia memastikan PLN mengamankan seluruh kebutuhan listrik pelanggan karena saat ini cadangan daya listrik di Sumbagsel melimpah. PLN mencatat daya mampu di sistem kelistrikan Sumbagsel mencapai 5.283 megawatt (MW) dengan beban puncak 4.001 MW, sehingga ada cadangan daya 1.282 MW.

“Kami berharap dukungan ini bisa menyokong ketahanan pangan nasional, serta membawa kesejahteraan bagi para petani,” kata dia.

BACA JUGA  PT Global Tanaman Lestari Gelar Konsultasi Publik di Kabupaten Bolmut

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan demi mendukung ketahanan pangan nasional, BUMN akan mendorong ekosistem pertanian, menyokong permodalan serta membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar proses distribusi pangan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong transformasi ekonomi di daerah-daerah.

“Proyek jalan tol yang sedang pemerintah bangun menjadi pendorong ekosistem baru, sehingga Lampung bisa menjadi penopang ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari provinsi lain. Khususnya sebagai penyangga Jawa,” jelas Erick dalam Seminar Nasional Jilid 4: Membangun Aglomerasi Sumatera Bagian Selatan yang digelar Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (MASPRO), Jumat 5 Agustus 2022. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page