BeritaBoalemoHukrim

Polres Boalemo Berhasil Amankan 2 Pelaku Penimbun BBM Bersubsidi

2285
×

Polres Boalemo Berhasil Amankan 2 Pelaku Penimbun BBM Bersubsidi

Sebarkan artikel ini
Konferensi Pers
Konferensi Pers Polres Boalemo

Asumsi.id – Kepolisian Resort (Polres) Boalemo, melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) menggelar Konferensi Pers terkait penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Jenis Solar.

Kapolres Boalemo, AKBP Deddy Herman, S.IK., mengatakan pihaknya berhasil mengungkap dua tersangka inisial YY dan SK, atas kasus penyalahgunaan BBM subsidi jenis Solar.

“Setelah melakukan penyelidikan yang panjang Polres Boalemo, melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) berhasil mengungkap kasus penimbunan BBM bersubsidi Jenis Solar disalah satu rumah BB yang ada di Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta,” ucap Kapolres Boalemo, Jum’at (7/7/2023).

“Kita berhasil mengamankan kurang lebih 37 Galon, 27 Galon ukuran 35 Liter, 4Galon ukuran 20 Liter, 3 Galon ukuran 30 liter, 1 galon ukuran 23 liter, 1 buah selang coklat, 1 buah corong ukuran besar warna merah, kurang lebih 1,1 Ton BBM Bersubsidi Jenis Solar,” sambungnya.

BACA JUGA  Polres Boalemo Mengikuti Audit Kinerja Itwasum Polri Tahap II

Kapolres turut membeberkan terkait kasus ini, tersangka YY dan SK., menjalankan aksinya dengan modus operandi. Yakni, dijelaskan Kapolres, melakukan penimbunan BBM dengan cara menyewa truk setiap bulannya lalu mengantre di SPBU Tilamuta sesuai dengan jatah yang ada di Barcode yaitu 100 liter, secara berulang-ulang kali lalu hingga memenuhi jumlah yang diinginkan.

“Setelah menimbun BBM dengan harga standar Rp. 6.800, tersangka menjualnya dengan harga tertinggi yaitu sebesar Rp. 8.500 perliter kepada target konsumen. Dari kegiatan tersebut kita memprediksi keuntungan yang diraih sebesar Rp. 1.400.000 setiap minggunya,” ungkap Kapolres Deddy Herman.

Terakhit, Kapolres membeberkan atas perbuatan YY dan SK, mereka sangkakan dengan pasal 55 Undang-Undang (UU) RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana telah diubah dalam UU RI Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja dengan Ancaman Pidana Penjara maksimal 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp60 miliar. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page