ASUMSI.ID | BOLMONG UTARA – Sejumlah pekerja drainase di tepi jalan Trans Sulawesi Desa Inomunga, Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolmong Utara sesalkan pihak sub kontraktor, karena upah mereka belum dibayarkan, dalam Pekerjaan Paket Preservasi Jalan Maelang – BTS. Kabupaten Bolmong / Bolmut (Biontong – Atinggola).
Pekerjaan ini milik Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Sulawesi Utara itu Senilai Rp. 152 Miliar lebih yang dimenangkan PT. Margahasta Citramukti.
Ronal selaku pekerja pada pembangunan drainase itu mengatakan, pihak Sub Kontraktor belum memberikan gaji terkait upah yang harusnya dibayarkan setelah pekerjaan selesai.
Menurutnya, para buruh bangunan seperti mereka hanya mengandalkan pendapatan dari hasil pekerjaan mereka untuk biaya hidup sehari-hari.
“Kami yang bekerja ada 16 orang dan pekerjaan sudah selesai. Tapi sudah satu Minggu ini belum ada pembayarannya, padahal biaya hidup kita sehari-hari ya mengandalkan uang hasil kerja kita,” ujarnya.
“Sudah berapa kali kita tanyakan ke mereka (subkon) hanya jawab akan dibayar,” kesalnya.
Hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak perusahaan atau subkontraktor.
“Apa karena kami hanya orang kecil. Sampai-sampai keluhan kami diabaikan?. Teman-teman kerja juga sudah butuh uang kan tidak lama lagi bulan ramadhan,” keluhnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Beni, salah satu pekerja yang ditemui sejumlah media dilokasi pekerjaan, Jum’at (10/3) mengatakan, pihaknya sudah bekerja sekitar dua Mingguan lebih namun belum juga ada pembayaran.
“Torang so kerja sudah 2 Minggu lebih juga belum ada bayaran. Tapi tidak apa, nanti sudah selesai saja,” ungkapnya.
Terpisah, Enol selaku pelaksana proyek dari PT. Margahasta Citramukti, menanggapi keluhan pekerja tersebut. Ia mengatakan bahwa urusan pembayaran upah bukan lagi tanggung jawab perusahaan PT. Margahasta Citramukti, tetapi pihak subkontraktor.
“Jadi begini, inikan subkon yang kerja dan subkon ini kontrak di kantor dengan kami. Jadi kalau masalah gaji jangan tanya ke kami, jangan kaitkan dengan kami.,” Ungkapnya.
Sementara sub kontraktor atau pemborong pekerjaan itu, Esron saat dikonfirmasi media ini melalui via pesan WhatsApp di nomor kontak +62 821-8821-xxxx, pada Sabtu (11/3) siang sekitar pukul 13.48 sampai sekarang tidak merespon. *