ASUMSI.ID – Dalam semangat menciptakan demokrasi yang bersih, jujur, dan berintegritas di Jawa Tengah, sekelompok pemuda dari Pemalang mengumumkan komitmen bersama untuk berperan aktif dalam mengawal proses demokrasi di wilayah ini. Melalui berbagai program dan kegiatan strategis, mereka siap menjadi garda terdepan dalam mendorong transparansi dan partisipasi publik dalam pesta demokrasi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Farras Alam Majid, Ketua Pemuda Pemalang Peduli Demokrasi, Ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa demokrasi harus dijaga dari penyalahgunaan yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.
“Kami tidak hanya berbicara soal teori, tetapi mengambil langkah konkret dalam memastikan demokrasi di Jawa Tengah berjalan sesuai prinsip kejujuran dan keadilan. Demokrasi tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau untuk membangun dinasti kekuasaan yang mengesampingkan kepentingan rakyat. Pemuda harus menjadi penggerak perubahan dan penegak integritas,” ujar Farras , pada Senin ( 18/11 ).
Menurutnya pilkada sudah selayaknya berlangsung tanpa kecurangan aparat. Hal ini sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 136/PPU-XXII/2024, yang menegaskan pentingnya netralitas pejabat daerah, hingga aparat keamanan dalam pemilu.
Sebagai langkah awal, mereka telah merancang beberapa inisiatif, antara lain : pemantauan Pemilu,
membentuk tim pemantau Independen yang bekerja sama dengan lembaga pengawas pemilu untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilu.
Pendidikan politik bagi Pemuda juga diperlukan, dengan melalui seminar, lokakarya, dan diskusi publik, kelompok ini akan memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi dan memilih dengan bijak.
Pusat Layanan Pengaduan yang menyediakan saluran komunikasi untuk masyarakat juga diperlukan, guna melaporkan dugaan pelanggaran selama proses pemilu berlangsung.
Kampanye anti-Hoaks harus aktif, untuk melawan penyebaran informasi palsu yang dapat merusak kredibilitas pemilu.
Kelompok pemuda ini percaya bahwa generasi muda memegang peran strategis dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Oleh karena itu, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk bersinergi dalam membangun masa depan Jawa Tengah yang lebih baik.
“Kami berharap, dengan kolaborasi yang solid, kita dapat menciptakan pemilu yang tidak hanya menjadi ajang pergantian kekuasaan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai luhur demokrasi,” tambah Farras Alam Majid. (Ragil)