BOLMONG, Asumsi.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulut, mengelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Dalam Rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong Tahun 2024, Segmentasi Organisasi Kepemudaan (OKP).
Kegiatan yang dilaksanakan di balai Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, Bolmong, di hadiri langsung oleh Komisioner KPU Bolmong Divisi Hukum dan Pengawasan Yohanes D Tumengkol, Moderator Nelson Ochtan dan narasumber Dr. Goinpeace H. Tumbel, S.Sos., MAP.,M.si dari Akademisi serta seluruh peserta OKP yang ada di Kecamatan Poigar. Sabtu, (20/07/2024).
Komisioner KPU Bolmong Divisi Hukum dan Pengawasan Yohanes D Tumengkol dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh OKP, moderator dan narasumber yang sudah bersedia hadir dalam sosialisasi ini.
“Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, para OKP dapat membantu mensosialisasikan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong pada 27 november 2024 nanti,” ucapnya.
Lanjutnya, peran OKP sangat dibutuhkan dalam meningkatkan partisipasi pemilih di tahun ini. “Lewat sosialisasi yang masif, OKP mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya hak pilih setiap masyarakat,” bebernya.
Sementara itu, Dr. Goinpeace H. Tumbel, S.Sos., MAP., M.Si selaku pemateri menyampaikan bahwa pentingnya peran pemuda dalam mensosialisasikan pendidikan pemilih di tahun ini.
“Tahun ini, merupakan tahun politik yang dilaksanakan serentak di 514 Kabupaten/Kota dan 38 Provinsi yang ada di Indonesia, maka peran pemudah sangat dibutuhkan hari ini,” tuturnya.
Sambungnya, pemuda harus mampu memberikan pemahaman politik dari yang samar-samar dan belum diketahui hingga sampai terlihat dan diketahui. Pemudah memiliki 3 peran penting dalam hal ini.
“Pertama, Peran moral dimana pemuda harus berupaya menanamkan nilai-nilai etik dan moral dalam konteks pemilih dan jagan menjadi pemuda yang menyampaikan hal-hal- yang tidak benar atau hoks,” jelasnya.
Kedua, pemudah juga harus berperan sebagai kontol sosial dan yang ketiga pemuda harus menjadi agen perubahan dalam menyampaikan setiap tahapan-tahapan pilkada kepada masyarakat secara luas.
“Tiga peran ini harus aktif dan masif dilakukan agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat memilih pilihan yang mampu memberikan kemajuan dan kesejahteraan untuk daerah serta dapat mencegah terjadinya money politik dan transaksi dalam pemilihan nanti,” tutupnya. (Jumrin)