Asumsi.id – Peserta didik Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) An-Nahl Kotamobagu menggelar aksi peduli Palestina dengan menyuarakan seruan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel, Selasa (15/4/2025), di halaman sekolah.
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara di Palestina. Dengan melibatkan siswa sekolah dasar, kegiatan ini juga diharapkan menjadi bagian dari pendidikan kemanusiaan sejak dini. Namun lebih dari itu, pihak sekolah menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan implementasi dari nilai-nilai Islam, yang mengajarkan kepedulian terhadap sesama tanpa memandang perbedaan keyakinan.
“Islam mengajarkan kasih sayang kepada seluruh manusia. Aksi ini bukan hanya soal kemanusiaan, tapi juga bagian dari keimanan kami,” ujar Kepala SDIT An-Nahl Kotamobagu, Ustadzah Mirnawati Mongilong, S.Pd.
Selain sebagai bentuk kepedulian, aksi ini juga merupakan bentuk kecaman terhadap kekejaman yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap warga sipil di Palestina. Seruan boikot ini diharapkan menjadi langkah kecil yang berdampak besar, khususnya dalam membangun kesadaran di kalangan anak-anak usia sekolah dasar.
Melalui kegiatan ini, para siswa diajak mengenali produk-produk yang terafiliasi dengan Israel dengan cara yang kreatif, seperti membuat poster berisi gambar-gambar produk yang diboikot. Selain itu, kampanye ini juga disebarluaskan melalui media sosial sekolah agar menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk orang tua siswa.
Pihak sekolah menyampaikan bahwa aksi semacam ini merupakan bagian dari pendidikan karakter. Siswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga terlibat aktif dalam kegiatan nyata seperti membuat poster, mendengarkan edukasi dari guru, mengampanyekan aksi melalui media sosial, dan turut mengumpulkan donasi.
Ustadzah Mirnawati juga mengajak seluruh siswa untuk mulai selektif dalam memilih produk yang digunakan sehari-hari, serta terus mendukung aksi boikot sebagai bentuk nyata perlawanan damai terhadap agresi zionis Israel.
“Kami berharap gerakan seperti ini bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lain, khususnya di Kota Kotamobagu,” pungkasnya.*